PRAKTIKUM I
PENYIAPAN MEDIUM
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Medium
adalah bahan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di atas atau didalamnya
. meskipun persyaratan nutrien mikroorganisme amat beragam , namun sebagai
makluk hidup mereka mempuyai kebutuhan dasar yang sama,yaitu meliputi air,
karbon, energy, dan faktor tumbuh.
Faktor
tumbuh ialah komponen seluler esensial yang tidak dapat disentesis oleh suatu
organisme dari sumber dasar karbon dan nitrogennya. Komponen sel tersebut dapat
berupa asam-asam amino atau vitamin. Bagi banyak hetetotropf, kebutuhannya akan
factor tumbuh sudah dapat di penuhi oleh ekstrak daging atau kaldu nutrien.
Keasaman
(pH) medium juga amat penting bagi pertumbuhan organisme, terutama kerja enzim
sangat dipengaruhi oleh pH. Sebagian besar bakteri tumbuh paling baik pada
sekitar 6,8 – 7, namun ada juga yang
menghendaki pH yang lebih alkalin.
Berdasarkan komposisi
kimiawinya dikenal medium sintetik dan medium non sintetik atau kompleks.
Komposisi kimiawi medium sintetik diketahui dengan pasti dan biasanya dibuat
dari bahan-bahan kimia yang kemurniannya tinggi. Medium semacam ini dapat
diulang perbuatannya kapan saja akan diperoleh hasil yang sama. Komposisi
kimiawi non sintetik tidak diketahui dengan pasti misalnya bahan – bahan yang
terdapat dalam kaldu nutrien, yaitu ekstrak daging dan pepton mempunyai
komposisi kimiawi yang tidak pasti.Karena kaldu nutrien merupakan medium yang
paling umum digunakan dalam bakteriologi.
Sebagai
bahan untuk membuat medium menjadi padat dapat di pakai agar-agar (paling umum)
gelatin atau gel silica. Bahan utama agar-agar adalah galaktan ,yaitu suatu
kompleks karbohidrat yang di ekstraksi dari alga marin genus gelidium namun
sebagian besar mikroorganisme tidak dapat menggunakan sebagai makanan sehingga
agar-agar dapat berlaku semata –mata sebagai bahan pemadat. Agar-agar menjadi
larut atau cair bila dipanaskan pada suhu hampir 1000C dan tetap
menjadi cair bila di dinginkan sampai 430C. Berbeda dengan gelatin,
agar-agar harus di panaskan lagi sampe 100 derajat celcius untuk
mencairkannya kembali. Namun tidak di
anjurkan untuk membiarkan medium agar menjadi padat lalu mencairkan kembali
lebih dari dua kali karena dapat memberikan hasil yang kurang baik.
B. TUJUAN
Mempelajari prosedur umum untuk
merekonstitusi ( mengembalikan kepada keadaan asalnya ) dan menaruhnya dalam
jumlah yang dikehendaki, ke dalam wadah -
wadah yang sesuai
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
·
Gelas piala / labu 2 buah 200 ml
·
Gelas ukur 250 ml
·
Timbangan elektrik
·
Kapas untuk sumbat
·
Kompor pemanas
·
Timbangan
·
Spatula atau sendok
·
Batang pengaduk dari kaca atau pemusing magnetik beserta
batangnya
·
Pembakar bunsen
·
9 tabung reaksi berukuran 16x150mm
·
8 cawan petri
·
Pipet 10 ml
·
Kapas untuk sumbat
·
Keranjang tabung
2. Bahan
·
Aquades
·
Nutrien agar
·
Garam kristal
·
Alkohol
D. PROSEDUR KERJA
1)
Ambillah botol berisi medium NA , tentukan jumlah medium yang
harus direhidrasi dalam satu liter air. Siapkan 110 ml medium
2) Ukurlah 110 air suling dengan
gelas ukur yang tepat yaitu 200 atau 250 ml.
3) Tuangkanlah air suling
tersebut ke dalam gelas piala berukuran 250 ml.
4) Siapkan timbangan.
Letakkanlah wadah yang akan dipakai untuk menimbang.Tentukanlah berat wadah
dengan memperhatikan hal – hal berikut :
a. Wadah untuk menimbang dapat
berupa kertas ( kertas roti atau kertas minyak ) bila menimbang 10 – 15 gr , atau
berupa gelas piala kecil atau wadah lain untuk menimb ang yang lebih besar
b. Perhatikanlah baik – baik
timbangan supaya menyesuaikan ketepatan jumlah yang diinginkan.
c. Perhatikanlah timbangan
dengan skala masing-masing
5) Ambillah medium NA dengan
spatula atau sendok yang disediakan dan timbanglah 2,3 gr ( tidak termasuk
berat wadah ).
6) Kemudian medium tersebut
dicampur dengan aquades sebanyak 100 ml, lalu
di tempatkan di Stir untuk pencampuran bahan
7) Lalu medium agar dididihkan
selama beberapa menit untuk melarutkannya. Medium dididihkan sampai terlihat
bening.
8) Setelah itu medium diturunkan
dari kompor pemanas lalu ditutup dengan kapas.
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum dapat
menumbuhkan mikroorganisme dengan sebaik-baiknya, pertama-tama harus dapat
memahami kebutuhan dasarnya dan mencoba memformulasikan suatu medium yang
memberikan hasil terbaik.
Agar mikroorganisme dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik didalam media, perlu diperhatikan persyaratan berikut :
§ Bahwa didalam media harus
terkandung semua unsur nutrien yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan
§ Media harus mempunyai tekanan
osmotik, tegangan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba
§ Media harus dalam keadaan
steril, artinya sebelum ditanami mikroba yang dimaksud tidak ditumbuhi oleh mikroba lain yang tidak
diharapkan
Dalam pembuatan
pembuatan medium sebaiknya menggunakan air aquades karena pada umumnya sudah
mengandung ion kalsium dan magnesium yang tinggi. Berdasarkan sumber karbon.
Berdasarkan pada sumber karbon yang digunakannya, organisme dibagi menjadi dua
kelompok yaitu autotrof yaitu organisme
yang dapat mensistesis semua komponen selnya dari karbon dan heterototrof yaitu organisme yang memerlukan satu atau
lebih senyawa organik sebagai sumber karbonya.sadankan hetetotrof dapat berupa
asam amino atau senyawa protein intermediate seperti peptide, proteose, dan
pepton.
Factor tumbuh ialah
komponen seluler esenil yang tidak dapat disintesis oleh suatu organisme dari
sumber dasar karbon dan nitrogennya. Keasaman( pH) medium juga amat penting
bagi pertumbuhan organisme, terutama kerja ensim sangat di pengaruhi oleh pH.
Sebagian besar bakteri tumbuh paling baik pada sekitar 6,8 – 7. Namun ada juga
yang menghendaki pH yang lebih alkalin. Yang seringkali digunakan untuk
menumbuhkan organisme yang lebih rewel harus di sesuaikan pHnya menjadi 7,3
PRAKTIKUM II
STERILISASI BAHAN DAN PERALATAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Yang dimaksud
dengan sterilisasi ialah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang
terdapat pada atau didalam suatu benda. Ada 3 cara utama yang umum dipakai
dalam sterilisasi yaitu ;
1)
Penggunaan panas
2)
Penggunaan bahan kimia dan
3)
Penyaringan (filtrasi)
Sterilissasi basah biasanya dilakukan di dalam autokklaf(karena mudah
di angkat) daengan menggunakan uap air jenuh bertekanan pada suhu 121 0C
selama 15 menit. Karena naiknya titik didih air menjadi 121 0C itu
disebabkan oleh tekanan 1 atmosfer (atm). Padaa tempat-tempat yang lebih tinggi
diperlukan tekanan yang lebih besar untuk mencapai suhu 121 0C.
panas lembab sangat efektif meskipun pada suhu yang tidak begi tinggi,karena
uap air berkondensasi pada bahan-bahan yang disterilkan,dilepaskan panas
sebanyak 686 kalori per gram uap air pada suhu 121 0C. panas ini
mendenaturasikan atau mengkoagulasikan protein pada organism hidup dengan
demikian mematikannya. Sterilisasi basah
dapat di gunakan digunakan mensterilkan bahan apa saja yang di tembus uap air
misalnya media biakan yang umum, air aquades,peralatan laboratorium,biakan yang
akan di buang ,media tercemar, dan bahan – bahan dari karet. Cara ini selalu
dilakukan di rumah sakit untuk mensterilkan berbagai macam peralatan.
Ada 4 hal yang harus dipenuhi bila melakukan sterilisasi basah yaitu
;1) sterilisasi bergantung pada uap karena itu udara harus dikosongkan
betul-betul dari sterilisator,2) semua bagian bahan yang disterilkan harus
terkena uap, karena itu tabung dan labud harus diletakkan dalam posisi tidur
agar udara tidak terperangkap didasarnya,3) bahan yang berpori atau berbentuk
cair harus permeabel terhadap uap,4)
suhu sebagaimana yang terukur oleh termometer mencapai 1210c dan dipertahankan selama 15 menit.
Dibandingkan dengan panas lembab,panas kering kurang efisien dan
membutuh suhu lebih lama untuk sterilisasi. Hal ini disebabkan karena tanpa
kelembaban tidak ada panas laten. Bentuk kehidupan yang paling tahan panas,
yaitu endospora bakteri, berperilaku seakan-akan tidak mengandung kelembaban,
maka panas kering harus mencapai 160 – 175 0C untuk dapat
mematikannya. Ada hubungan yang antara tinggi rendahnya suhu dengan lamanya
pemanasan.
Sterilisasi panas kering dapat di terapkan pada apa saja yang tidak
menjadi rusak , menyala, hangus, atau menguap pada suhu tersebut. Bahan-bahan
yang biasa disterilkan dengan cara ini misalnya barang pecah belah seperti
pipet, tabung reaksi, cawan petri dari kaca botol sampel, peralatan seperti
jarum suntik,dan bahan-bahan tidak tembus uap seperti gliserin, minyak,
vaselin, dan bahan-bahan berupa bubuk. Bahan-bahan yang di sterilkan harus
dilindungi (dibungkus,disumbat, atau menaruhnya dalam satu wadah tertutup)
untuk mencegah kontaminasi setelah dikeluarkan dari oven
B. TUJUAN
Memahami berbagai macam prosedur sterilisasi
C. ALAT DAN BAHAN
a. Bahan dan alat yang akan
disterilkan
b. Autoklaf
c. Oven
D. PROSEDUR KERJA
a. Pelajarilah sterilisator yang
disediakan beserta bagian-bagiannya
b. Tuangkan air suling
secukupnya ke dalam tubuh sterilisator.
c. Tatalah tabung berisi media
didalam wadah aluminium bagian dalam sehingga tersedia ruangan untuk
bergeraknya uap air secara bebas di antara tabung-tabung selama
sterilisasi.Taruhlah wadah-wadah tersebut didalam tubuh sterilisator.
d. Letakkan tutup sterilisator
pada tubuhnya dengan cara mempertemukan tanda-tanda panah petunjuk dan
memasukkan tabung pengeluaran gas ke dalam saluran pengarah pada dinding bagian
dalam wadah aluminium.Ayunkan baut-baut penahan keatas ke tempatnya yang sesuai
pada tutup sterilisator dan kencangkan masing-masing murnya secara merata
sedemikian sehingga tekanannya seragam dan letak tutupnya benar-benar ditengah.
e. Bukalah pengatur klep
pengaman,dalam keadaan terbuka penahan tersebut lurus letaknya.Pasanglah
pemanasnya.Uap yang berbentuk pada dasar tubuh sterilisator akan mengalir ke
atas di seputar wadah bagian dalam dan kemudian ke bawah diantara tabung-tabung
ke dasar wadah, memaksa keluarnya udara dari dasar ke atas melalui tabung
pengeluaran fleksibel dan klep pengaman.
f.
Bila uap air mulai keluar dengan deras, tutuplah klep
pengaman dengan cara mendorong pengantarnya ke bawah sehingga posisinya
mendatar. Maka tekanan di dalam sterilisator pun akan naik dan dapat di baca
pada alat pengukur.
g. Bila alat tolok tekanan
menunjuk pada 15 psi atau 1 atm kurangi pemanasan seperlunya cukup untuk
mempertahankan tekanan tersebut namun sumbat pengaman tidak terlempar.
h. Sterilkan media anda dengan
cara mempertahankan tekanan 1 atm selama 15 – 20 menit. Awasi tekanan selama
berproses. Sumbat pengaman yang terletak langsung di belakang pegangan tutup
akan terlepas secara otomatis bila tekanan mencapai 3,5 psi atau 2,3 atm. Bila
hal ini sampai terjadi maka harus dipasang sumbat baru.
i.
Untuk memriksa apakah bagian terdalam benda yang disterilkan
betul-betul menjadi steril pada akhir proses, dapat disertakan berbagai macam
produk komersial yang akan berubah warna bila persyaratan suhu dan lamanya
waktu terpenuhi.
j.
Pada akhir proses matikan pemanasan dan tunggulah sampai
tekanan kembali nol.
k. Bila alat tolok tekanan telah
menunjukkan angka nol dan suhu telah turun sampai jauh dibawah 1000c,
bukalah pengatur klep pengaman dengan cara meluruskannya untuk mengeluarkan
sisa uap yang tertinggal didalam. Kendurkan mur, lepaskan baut-bautnya putar
tutupnya dan angkatlah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
STERILISASI BAHAN DAN PERALATAN
Sterilisasi adalah suatu proses
untuk mrematikan semua organisme yang terdapatdi dalam suatu benda-benda yang
telah kita gunakan dalam praktikum. Ada 3 cara utama yang umum di pakai dalam
sterilisasi yaitu : penggunaan panas, penggunaan bahan kimia, dan penyaringan
(filtrsi).
1.
Penggunan panas
a)
Panas uap
Jenis sterilisasi secara panas uap
adalah pendidihan selama 1000C pada permukaan laut. Namun pendidihan
selama beberapa menit akan membunuh sebagian besar patogen. Untuk mensterilkan
permukaan dari suatu media padat,maka uap harus benar-benar berkontak dengannya
tetapi hal ini tidak berlaku pada sterilisasi bahan cair,namun pada peralatan
gelas kering, perban dan sejenisnya.menggunakan kertas.
b)
Panas kering
Salah satu metode sterilisasi panas
kering yang paling sederhana adalah pembakaran langsung ( direrct tlaming ).
Metode ini sering di gunakan dalam lep mikrobiologi setelah mensterilkan lop
inokulasi. Maka bahan-bahan yang akan disterilkan di masukkan dalam sebuah oven
umunya dengan temperatur sekitar 1700C yang di pertahankan selama 2
jam sudah cukup untuk menghasilkan sterilisasi. Jelas pada metode ini lebih
membutuhkan panas yang lebih tinggi dan membutuhkan waktu yang lama di banding
dengan sterilisasi panas uap.
Sterilisasi yang efektif dengan
menggunakan panas basah dengan titik didih air,temperatur yang tinggi ini dapat
mencapai dengan menggunakan panas uap bertekanan dalam sebuah Autoclave.
Sterilisasi dalam
Autoclave adalah paling efektif ketika
uap panas yang timbul berkontak. Secara langsung dengan organisme pada kondisi seperti itu dengan uap pada
tekanan sekitar 15 pound inchi ( 1210C) akan membunuh semua
organisme dan sporanya dalam waktu 15 menit.
2.
Penggunaan Bahan Kimia
Bahan-bahan kimia yang dapat digunakan
untuk sterilisasi dengan menggunakan gas
ialah etilen oksida, asam parasetat, formaldehyde dan glutaral dehida alkalin,
3.
Penyaringan ( filtrasi)
Filtrasi ini dilakukan dalam
mensterilisasi bahan-bahan yang tidak tahan panas, seperti beberapa media
biakan yaitu : enzim, vaksin, da larutan – larutan antibiotik.
Maka dalam praktikum tentang sterilisasi di
laboratorium biologi fakultas peternakan
Undana mengunakan cara dalam mensterilkan medium dengan Autoclave ( sterilisasi panas uap ) maka
demikian,medium agar dan medium cair NaCL fisiologis yang
disterilkan akan bebas dari bakteri.
PRAKTIKUM III
ISOLASI BAKTERI DARI SUATU CAMPURAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Mikroba
dilingkungan mana saja pada umumnya terdapat dalam populasi campuran. Boleh
dikatakan amat jarang mikroba dijumpai
sebagai suatu spesies tunggal di alam. Untuk mencirikan dan
mengdentifikasi suatu spesisi mikroorganisme tertentu, pertama-tama sepsis
tersebut harus dapat dipisahakan dari organism lain yang umum dijumpai dalam
habitatnya lalu ditumbuhkan menjadi biakan murni.
Biakan murni adalah biakan yang
sel-selnya berasal dari suatu pembelahan sel tunggal. Media biakan murni
diperlukan karena semua metode mikrobiologis yang digunakan untuk menelaah dan
mengidentifikasi mikoorganisme, termasuk penelaahan cirri-ciri cultural,
morfologis, fisiologis, maupun serologis memerlukan suatu populasi yang terdiri
dari satu macam mikroorganisme saja.
Ada beberapa metode untuk memperoleh
biakan murni dari suatu biakan campuran. Dua diantaranya paling sering
digunakan ialah teknik cawan gores dan cawan tuang. Kedua metode ini didasarkan
pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan organism sedemikian rupa sehingga
individu spesies dapat dipisahkan dari lainnya, dengan anggapan bahwa setiap
koloni terpisah yang tampak pada cawan petri setelah inkubasi berasal dari satu
sel tunggal.
B.
METODE CAWAN TUANG :
Cara lain untuk memperoleh koloni
dari populasi campuran mikroorganisme ialah dengan cara mengencerkan specimen
dalam medium agar yang telah dicairkan dan didinginkan pada 500 C,
kemudian dicawankan karena konsentrasi sel-sel mikroba dalam specimen pada
umumnya tidak diketahui sebelumnya sehingga satu diantara cawan tersebut yang
mengandung koloni-koloni, terpisah diatas permukaan maupun di dalam agar.
C.
TUJUAN
Mempelajari cara-cara mengisolasi
bakteri dari suatu campuran dengan teknik cawan gores dan cawan tuang
D.
ALAT DAN BAHAN
1.
3 cawan petri steril
2.
3 tabung reaksi NA yang telah diekuilibrasikan
dalam pemanas air yang bersuhu 500 C
3.
Jarum pindah
4.
Lup inokulasi
A.
PROSEDUR KERJA
1.
Berilah cawan-cawan petri tersebut dengan nomor
1,2, dan 3
2.
Mengambil 3 tabung agar nutrient dari penangas
air keringkan bagian luar tabung dengan kain penyeka, lalu berilan nomor 1, 2,
dan 3
3.
Kocoklah tabung berisi suspense biarakan campuran
dengan gerakan kesamping sehingga kekeruhannya tampak rata dan hati-hati agar
tutupannya tidak basah.
4.
Secra aseptic tuangkan agar dari tabung 1, 2, dan
3 ke cawan petri yang bernomor 1, 2, dan 3 lalu biarkan agar teresbut menjadi
padat.
5.
Letakkan cawan petri tersebut dalam keadaan
terbuka dalam waterbath untuk diinkubasikan pada suhu 370 sema 48
jam.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
ISOLASI BAKTERI
Isolasi bakteri adalah untuk
mencirikan dan mengidentifikasi suatu mikroorganisme tertentu. Biakan murni
adalah biakan yang sel-selnya berasal dari suatu pembelahan sel tunggal.
Biakan-biakan murni diperlukan karena metode mikrobiologis yang digunakan untuk
mencirikan dan mengidentifikasi mikroorganisme termasuk penelaahan, cirri-ciri
kultur, morfologis, fisiologis, maupun serologis yang memerlukan populasi yang
terdiri dari satu macam mikroorganisme saja.
Ada 2 metode untuk
memperolehbiakan murni dari suatu biakan campuran yaitu :
a.
Metode cawan gores
b.
Metode cawan tuang
Dari
kedua metode ini pada prinsip yang sama dalam mengencerkan organism sedemikian
rupa sehingga individu spesies dapat dipisahkan dar yang lainnya.
a.
Metode cawan gores
Untuk memperoleh hasil yang baik membutuhkan ketrampilan yang baik
dengan berpengalaman. Metode ini memiliki dua keuntungan yaitu menghemet bahan
dan menghemat waktu. Metode cawan gores dilakukan dengan baik tetapi kebanyakan akan menyebabkan terisolasinya
mikroorganisme yang diinginkan. Satu sel bakteri berukuran 1/10.000 cm. bila
dignakan teknik menggores yang baik maka pada suatu area tertentu pada
permukaan medium yang digores, maka sel-sel bakteri akan terpisahkan cukup jauh
sehingga tidak bersentuhan, lalu diperoleh koloni murni bagi kebanyakan
bakteri, setelah masa inkubasi selam 24 jam satu koloni murni dapat terdiri
dari 50-72 genersi sel yang timbul dari satu sel induk tunggal.
b.
Metode cawan tuang
Cara lain untuk memperoleh koloni murni dari campuran mikroorganisme
dalah dengan cara mengencerkan specimen dalam medium agar yang sudah dicairkan
dan didinginkan pada suhu 500 C yang kemudian akan dicawankan karena
konsentrasi sel-sel mikroba didalam specimen yang pada umumnya dilakukan
beberapa tahap sehingga sekurang-kurangnya diantara cawan-cawan tersebut dapat
mengandung kolono-koloni terpisah diatas permukaan atau didalam agar. Tetapi
metode ini memboroskan bahan dan waktu namun tidak memerlukan ketrampilan yang
terlampau tinggi atau berpengalaman.
PRAKTIKUM IV
HASIL PENGAMATAN DAN ISOLASI
HASIL PENGAMATAN
Ada berbagai cara untuk mengukur jumlah sel, antara lain dengan
hitungan cawan ( plate count ), hitungan mikroskopis langsung (direct
microscopis count ) atau alat elektronik dengan bantuan alat yang disebut
penghitung Coulter (Coulter counter )
Berdasarkan praktikum yang dilakukan, medium yang telah melalui tahap
sterilisasi, dan isolasi bakteri dari suatu campuran, ternyata medium tersebut
tidak dapat di hitung jumlah mikroba
yang tumbuh karena ada kesalahan penggoyangan pada tahap sterilisasi.
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
PENYIAPAN MEDIUM
Medium
adalah bahan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di atas atau di
dalamnya, meskipun persyaratan nutrien sangat beragam dan mempunyai kebutuhan
dasar yang sama meliputi air, karbon, energi, dan factor tumbuh
Factor
tumbuh ialah komponen seluler esenil yang tidak dapat disintesis oleh suatu
organisme dari sumber dasar karbon dan nitrogennya. Keasaman( pH) medium juga
amat penting bagi pertumbuhan organisme, terutama kerja ensim sangat di
pengaruhi oleh pH. Sebagian besar bakteri tumbuh paling baik pada sekitar 6,8 –
7. Namun ada juga yang menghendaki pH yang lebih alkalin. Yang seringkali
digunakan untuk menumbuhkan organisme yang lebih rewel harus di sesuaikan pHnya menjadi 7,3
2.
STERILISASI ALAT DAN BAHAN
Sterilisasi adalah suatu proses
untuk mrematikan semua organisme yang terdapatdi dalam suatu benda-benda yang
telah kita gunakan dalam praktikum. Ada 3 cara utama yang umum di pakai dalam
sterilisasi yaitu : penggunaan panas, penggunaan bahan kimia, dan penyaringan
(filtrsi).
1.
Penggunan panas
a.
Panas uap
Jenis sterilisasi secara panas
uap adalah pendidihan selama 1000C pada permukaan laut.
b.
Panas kering
Salah satu metode sterilisasi
panas kering yang paling sederhana adalah pembakaran langsung ( direrct tlaming
).
3.
ISOLASI BAKTERI
Isolasi bakteri adalah untuk
mencirikan dan mengidentifikasi suatu mikroorganisme tertentu. Biakan murni
adalah biakan yang sel-selnya berasal dari suatu pembelahan sel tunggal.
Ada 2 metode untuk
memperolehbiakan murni dari suatu biakan campuran yaitu
a.
Metode cawan gores
Untuk memperoleh hasil
yang baik membutuhkan ketrampilan yang baik dengan berpengalaman Metode ini
memiliki dua keuntungan yaitu menghemet bahan dan menghemat waktu. Metode cawan
gores dilakukan dengan baik tetapi kebanyakan
akan menyebabkan terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan. Satu sel bakteri
berukuran 1/10.000 cm.
b.
Metode cawan tuang
Cara lain untuk
memperoleh koloni murni dari campuran mikroorganisme dalah dengan cara
mengencerkan specimen dalam medium agar yang sudah dicairkan dan didinginkan
pada suhu 500 C yang kemudian akan dicawankan karena konsentrasi
sel-sel mikroba didalam specimen
DAFTAR
PUSTAKA
Http : // www.
Clivinmiradi. Com / topic / sterilisasi dan penyiapan media. html
Lay. B. 1994. analisis mikroba di lep Raja Grafindo,persada
Jakarta
LAPORAN
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
OLEH
FRANS KOTA
HAMBA KODI
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2012
Dapatkan keseruan dengan deposit minimal 10ribu di Donaco Poker...Menangkan bonus jackpot hingga puluhan juta rupiah tanpa ribet...
BalasHapusIkuti Promo Menarik Setiap Bulannya dari Donaco Poker...Dapatkan Bonus Chip Setiap Hari....
Gunakan OVO pay untuk memudahkan dan mempercepat proses deposit anda!!
Dapatkan Juga Bonus Dari Donaco Poker...
- Bonus Deposit 15% New Member Weekend.
- Bonus Deposit 10% Next Deposit Weekend.
- BONUS DEPOSIT HARIAN 5%
- BONUS ROLLINGAN MINGGUAN 0.5%
- BONUS KEJUTAN LAINNYA
Hubungi Kami Secepatnya Di :
WHATSAPP : +6281333555662
Pernahkah merasa tertipu oleh agen yang sangat anda percayai?? yang menawarkan berbagai bonus dan kata-kata manis?? dan akhir yang anda dapatkan adalah kecewa??
BalasHapusSaatnya Tinggalkan itu semua.. Kami hadir untuk mengembalikan semangat bermain anda..dapatkan pelayanan memuaskan yang nyaman dan tidak ribet..
Dapatkan Proses Transaksi Deposit & Withdraw Yang Cepat dan Tidak Ribet..Bonus yang PASTI..
Kami Tidak Takut Anda Menang...Kami Segan Jika Anda Kecewa...
Winning303 Agen betting online yang sudah berpengalaman dan profesional..Hadirkan Permainan Lengkap dan Pelayanan Ramah serta Profesional yang membuat anda tidak akan berpaling lagi..
Cukup 1 ID saja dan tidak perlu ribet ganti user id untuk bermain:
-Sports
-Poker
-Live Casino
-Slots
-Lotere/Togel
-Sabung Ayam'
Winning 303 Banjir Hadiah Yukz gabung bersama kami dan Dapatkan Langsung
Bonus New Member Slot 15%
Bonus New Member Poker 10%
Bonus New Member Sabung Ayam 10%
Bonus New Member Sportsbook & Live Casino 20%
Bonus Deposit 10% Setiap Hari
Bonus Deposit 10% Slot Setiap Hari
Bonus Deposit Sabung Ayam 5%
Bonus Cashback 5-10%
Bonus 100% 7x Kemenangan Beruntun Sabung Ayam
Diskon Togel Hingga 65%
Bonus Rollingan Slot 1%
Bonus Rollingan Poker dan Live Casino 0.5%
Yang Lain Sudah Bergabung...Sekarang Giliran Anda....
Customer Service 24 Jam
Hubungi Kami di :
WA: +6287785425244