LAPORAN
MK SISTEM PETERNAKAN LAHAN KERING
Oleh
FRANS K. H KODI
FAKULATAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDDANA
KUPANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Sistem pertanian lahan kering telah
menjadi cara bertani yang sudah melekat
dengan sebagian besar masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT). Dari data NTT
dalam angka 2012, menunjukan bahwah 69,42 persen masyarakat NTT bekerja di
sektor pertanian. Dari jumlah tersebut 76 persen adalah petani lahan kering.
Petani lahan kering NTT, tidak saja mengandalkan hasil kebun sebagai
satu-satunya sebagai sumber penghidupan. Berbagai kombinasi cara bertani telah
terbentuk sebagai sebuah kearifan lokal masyarakat. Misalnya bertani dengan
sistem agroforestri ataupun sistem bertani dan beternak yang selama ini
masyarakat lakukan. Namun demikian, hasil
berkebun (tanaman semusim) menjadi sumber utama penyediaan pangan dalam
kebutuhan keluarga selama setahun. Hasil kebun yang dihasilkan juga masih
terbatas pada jagung, padi ladang, beberapa jenis kacang-kacangan dan
ubi-ubian. Lahan di NTT memang tidak terlalu subur jika dibandingkan dengan
lahan-lahan pertanian di Jawa atau pulau-pulau lainnya di Kawasan Barat
Indonesia. Potensi pertanian lahan kering 1.528.308 Ha dengan tingkat pemanfaatan 54,62 %, lahan tidak diusahakan 751.185 Ha,
potensi perkebunan luas 888.931
Ha dengan tingkat pemanfaatan
35,45 %, padang penggembalaan untuk
peternakan sapi , kuda, kerbau dan kambing 832.228 Ha. Kabupaten Sumba Timur
memilki luas lahan kering sebesar 50.616 Ha serta padang penggembalaan terluas
di NTT dimana padang penggembalaan untuk
peternakan sapi , kuda, kerbau dan kambing 215.799 Ha (BPS Prov. NTT Dalam
Angka,2012).
Sistem Pertanian terpadu merupakan
sistem yang menggabungkan kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan
dan ilmu lain yang terkait dengan pertanian dalam satu lahan, sehingga
diharapkan dapat sebagai salah satu solusi bagi peningkatan produktivitas lahan,
program pembangunan dan konservasi lingkungan, serta pengembangan desa secara
terpadu. Kabupaten Sumba Timur memilki luas lahan kering sebesar 50.616 Ha
serta padang penggembalaan terluas di NTT dimana padang penggembalaan untuk peternakan sapi , kuda, kerbau dan
kambing 215.799 Ha (BPS Prov. NTT Dalam Angka,2012). Berdasarkan hal tersebut
diatas maka perlu identifikasi sistem pertanian terpadu yang ada di daerah
tersebut agar bisa diketahui produktivitas lahan dan integrasi antara sistem
usaha tani dan ternak.
1.2
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini
adalah agar mahasiswa dapat mengidentifikasi sistem pertanian terpadu serta
bagaimana pola pengembangan pemeliharaan peternakan dan perkembangan hijauan
makanan ternak di dari setiap masyarakat yang menjadi responden.
1.3
Manfaat
Adapun manfaat dari pelaksanaan
praktikum ini adalah sebagai sumber informasi tentang pemanfaatan lahan sesuai
potensi dimasing-masing wilayah.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1 Lokasi
dan Waktu
Praktikum
ini dilaksanakan pada:
Lokasi : Desa Oeletsala, Dusun III (Rumah peternak
Bapak Ishak Henokatu )
Hari/tgl :
Pukul :
10.00 WITA – 14.00 WITA
2.2 Metode Praktikum
Metode
praktikum yang dilaksanakan digunakan 2 metode, yaitu:
1. Metode
wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan yang dibuat sendiri oleh
mahasiswa.
2. Metode
observasi dengan melakukan pengamatan dan menggambar sketsa rumah dan
pekarangan rumah milik responden.
Dalam
melakukan praktikum ini, sebelumnya dilakukan beberapa langkah yaitu:
1.
Pembagian kelompok dalam
kelas menjadi 4 kelompok.
2.
Dalam 1 kelompok dibagi
lagi menjadi 4 sub kelompok yang terdiri dari:
Ø Sub
kelompok 1 : Sumber Daya Manusia
Ø Sub
kelompok 2 : Usaha Tani Ternak
Ø Sub
kelompok 3 : Pendapatan Usaha Tani
Ø Sub
kelompok 4 : Penggunaan Lahan
3.
Pada kelompok 1
membahas mengenai sumber daya manusia yang mencakup profil keluarga (susunan
keluarga, umur, tingkat pendidikan baik formal maupun informal, kelembagaan)
4.
Sedangkan pada kelompok
2 membahas usaha tani ternak mengenai jenis dan skala usaha, sistem budidaya,
dan kegiatan untuk tiap jenis usaha)
5.
Pada kelompok 3
membahas mengenai penerimaan usaha tani/ternak, pengeluaran (biaya produksi),
pendapatan petani peternak serta pemanfaatan pendapatan oleh peternak.
6.
Pada kelompok 4
melakukan metode observasi dengan melakukan pengamatan dan menggambar sketsa
rumah dan pekarangan rumah milik responden.
7.
Mahasiswa membuat
daftar pertanyaan.
8.
Mahasiswa melakukan
wawancara dengan responden dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah
dibuat.
9.
Mahasiswa menganalisis
hasil yang didapatkan dari wawancara.
10. Membuat
laporan praktikum
2.3 Alat dan Bahan
Pada
praktikum ini ada beberapa alat dan bahan yang digunakan, yaitu:
a. Alat:
Ø Bolpoin
Ø Pensil
|
Ø Kamera
Ø Kertas
|
b. Bahan:
Responden (Petani
peternak) yang digunakan sebagai sumber informasi bagi mahasiswa untuk
melakukan analisis pendapatan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Praktikum
Sesui
hasil wawancara yang dilakukan kepada
responden (Petani peternak/bapak Ishak Henokatu) didapat hasil sebagai berikut:
3.1.1
Sumber Daya Manusia
Dalam
keluarga bapak Ishak Henokatu terdapat 1 orang istri dan 2 orang anak dengan
susunan keluarga berdasarkan umur, tingkat pendidikan dan kelembagaan sebagai
berikut:
Tabel 1. Data Anggota
Keluarga
No.
|
Nama
|
Jenis Kelamin
|
Umur
(thn)
|
Pendidikan
|
Kedudukan dalam Keluarga
|
Pekerjaan
|
Keahlian
|
||
Lk
|
Pr
|
Pokok
|
Sampingan
|
||||||
1.
|
Ishak
Henokatu
|
L
|
|
54
|
SD
|
Kepala keluarga
|
Petani
|
beternak
|
Beternak dan bertani
|
2.
|
Marice
Metoheno katu
|
|
P
|
42
|
SD
|
Istri
|
Petani
|
Membuat kerupuk
|
Membuat kerupuk
|
3.
|
Febi henokatu
|
|
p
|
23
|
Tamat SMA
|
Anak kandung
|
Pelajar
|
-
|
-
|
4.
|
Novan
|
L
|
|
18
|
SMA
|
Anak kandung
|
Pelajar
|
-
|
-
|
Dari hasil
wawancara, didapat informasi bahwa seluruh anggota keluarga (anak pertama dan kedua)
bapak Ishak Henokatu ikut bekerja dalam usaha yang ditekuni. Hal ini sesui
dengan gambaran bahwa yang dilakukan dalam usaha peternakan rakyat di lahan
kering terutama di daerah NTT adalah bertani.
3.1.2
Usaha Tani/Ternak
Dalam
usaha peternakan milik bapak Ishak Henokatu menganut sistem terpadu (sistem
integrasi ). Berikut adalah beberapa jenis komoditi yang dihasilkan serta skala
usaha yang dimiliki:
Tabel 2. Catatan Usaha
Tani Keluarga
PEMASUKAN
No.
|
Uraian
|
Jumlah
|
Jumlah
(Rp)
|
1.
|
Babi
|
3
|
6.000.000.
|
2
|
Sapi
|
2
|
8.000.000
|
3
|
Ayam
|
5
|
300.000
|
4
|
Kerupuk
Ubi
|
500 bks
|
150.000
|
5
|
Kacang
Tanah
|
100 kg
|
1.000.000
|
Jumlah
|
|
15.450.000
|
PENGELUARAN
No.
|
Uraian
|
Jumlah
|
Jumlah
(Rp)
|
1
|
Pembelian
obat untuk ternak
|
1
|
100.000
|
Dari tabel diatas, terlihat bahwa kelarga bapak Ishak
Henokatu memiliki keuntungan yang sangat tinggi apabila kedua jenis usaha ini
dijual pada saat bersamaan dengan jumlah keuntungan sebesar Rp. 15.450.000..
Semua jenis usaha yang ditekuni melibatkan semua anggota keluarga sebagai
tenaga kerja. Hal ini dilakukan untuk menekan biaya produksi untuk membayar
tenaga kerja.
3.1.3
Penggunaan Lahan
Salah
satu sumberdaya lahan kering adalah lahan dimana lahan berfungsi sebagai
penyedia hijauan bagi ternak dan fasilitas dari kandang usaha. Berikut adalah
tabel penggunaan lahan milik keluarga bapak Ishak Henokatu
Tabel
3. Data Luas dan Penggunaan Lahan
Lokasi
|
Jenis lahan
|
Luas Lahan Seluruhnya (ha)
|
Penggunaan Lahan
|
Perkiraan Nilai (Rp)
|
|
Jenis Usaha
|
Luas
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
Desa oeletsala
|
Berbatu
|
± 10.000 m2
|
Tani ternak
|
Untuk tanaman pangan dan pakan :9150meter
Kandang :450 meter
Luas
rumah : 400 meter
|
500.000.000
|
Tabel
4. Sketsa Lahan Usaha Tani
No.
|
Uraian
|
Gambaran Sketsa Lahan
|
1
|
Kemiringan
|
200C
|
2
|
Status
Hak Milik
|
Tanah
untuk kebun dan rumah,kandang :1hektar
|
3
|
Tata
Guna Lahan
|
Lahan
untuk di rumah: Lamtoro, kapok, asam, rumah, dapur, dan kandang sapi, dan
babi.
Guna
lahan di kebuh : lamtoro, jagung, lamtoro, ubi, kacang tanah, kingress dan
ubi.
|
4
|
Komuditi
|
Jagung,
kacang tanah, ubi dan ternak
|
5
|
Potensi
|
Lahan
masi bias di gunakan untuk penenman sayur, Lombok dan kelapa
|
6
|
Masalah
|
Kondisi
tanah yang berbatu dan kekurangan air
|
7
|
Pemecahan
Masalah
|
Pembuatan
embung dan penggalian sumur bor.
Pengelolaan
lahan yang baik agar tanah menjadi subur.
|
8
|
Upaya
Pengembangan
|
Pembuatan sumur bor untuk digunakan masyarakat
sekitar.
Dilakukan proses pemupukan untuk meningkatkan
kesuburan tanah.
|
3.1.4
Pendapatan Usaha Tani
1. Peternak
memiliki 2 pendapatan utama yaitu dari usaha kelompok tani “NIJ BAKI” dan usaha
yang dimiliki sendiri. Hingga saat ini bapak Ishak Henokatu memiliki 3 ekor
ternak babi dan 5 ekor ayam milik sendiri
dan 2 ekor ternak sapi merupakan milik kelompok.
2. Dalam
kelompok tani “NIJ BAKI” peternak sudah melakukan penjualan sebanyak 7 kali dan
usaha sendiri sudah melakukan penjualan dari beberapa jenis komoditi yaitu
penjualan ternak (sapi) serta penjualan kacang tanah, dan kerupuk ubi. Namun
dalam melaksanakan kegiatan tanaman pangan dan penjualan kayu peternakan tidak
dapat melakukan secara kontinue karena ada beberapa masalah yang dimiliki.
Tabel
5. Masalah dan Pemecahan Masalah yang Dapat Dilakukan Oleh Petani Peternak
No.
|
Uraian
Masalah
|
Pemecahan
Masalah
|
1.
|
Penjualan
kerupuk dilakukan sebatas di desa tersebut belum dipasarkan secara luas
karena diproduksi dalam jumlah yang masih terbtas karena kekurangan modal.
|
Menjual
hasil olahan kerupuk lalu menabung untuk mendapatkan modal lebih banyak
|
2.
|
Peternak
harus menyewa tanah untuk menanam tanaman pangan (jagung, kacang tanah dan
ubi kayu) dan pakan ternak (Lamtoro dan Turi).
|
Peternak
melakukan sewa dengan sistem bagi hasil sehingga sebagian tanaman pangan
dapat dijadikan makanan sehari-hari dan ubi dapat dibuat kerupuk untuk dijual
serta rumput yang tumbuh di lahan dapat dijadikan hijauan untuk ternak sapi.
|
3.
|
Lama
penggemukan sapi terlalu lama (dapat mencapai 1 tahun – 1 ½ tahun).
|
Sapi
bakalan yang memiliki kondisi tubuh yang baik dapat digemukkan dalam waktu 6 bulan
sehingga perlu disediakan pakan untuk pemberian pagi hari dan sore hari.
|
3. Pendapatan
peternak dimanfaatkan untuk beberapa hal, yaitu:
a. Kebutuhan
hidup pokok.
b. Biaya
pendidikan anak.
c. Upacara
adat
d. Sebagai
tabungan
Untuk
dapat mengetahui pendapatan dari usaha tani ternak yang di lakukan maka untuk
keuntungan bersih dari usaha tani ternak bapak Ishak Henokatu di estimasikan ke
pendapatan kotor,karena usaha yang di lakukan berskala rakyat(pribadi) bukan
komersial.
3.2
Pembahasan
3.2.1
Sumber Daya Manusia
Salah satu faktor
produksi yang penting dalam suatu proses produksi adalah SDM. Secara umum,dalam
usaha peternakan lahan kering khususnya di Timor Barat , anggota keluarga
digunakan sebagai tenaga kerja. Dengan demikian, maka dalam suatu usaha
ditekuni oleh orang-orang yang memiliki tingkat umur yang berbeda, tingkat
pendidikan serta keterampilan dan pengetahuan yang berbeda-beda pula mempunyai
sumbangan yang berbeda pula dalam usaha tani ternak.
a. Susunan
Keluarga
Dalam
susunan keluarga bapak Ishak Henokatu terdapat 1 orang istri dan 2 orang anak. Seluruh
anggota keluarga peternak ini tinggal bersama –sama di desa
Oeletsala. Sehingga tenaga kerja yang dimiliki semuanya bersumber dari kepala
keluarga, istri, dan 2 orang anaknya. Dari keterbatasannya anggota keluarga ini
mengakibatkan anak yang masih disekolah harus mampu berbagi waktu antara
belajar dan membantu orang tua untuk keberlanjutan usahanya. Apabila tidak
dibagi waktu dengan baik, maka anak yang bersekolah tidak mampu berkonsentrasi
untuk belajar terlebih lagi pada saat akan diadakan ujian akhir nasional.
Peran
seorang istri dalam rumah tangga juga sangat besar. Seorang istri berperan dalam
mengatur keuangan setiap hari agar kebutuhan konsumsi dapat berjalan lancar,
mengatur dan membersihkan rumah, sampai dengan melakukan usaha kecil-kecilan
untuk meringankan beban bapak sebagai tulang punggung keluarga.
Oleh
sebab itu, dalam usaha peternakan lahan kering seperti ini maka peran kepala
keluarga sangat diperlukan untuk mampu mengatur waktu kerja anak serta istrinya
agar tidak mengganggu keberlanjutan sekolah dari anaknya dan mengganggu waktu
istri untuk mengurus rumah tangga dan usaha yang dibuat oleh istri yaitu
membuat kerupuk ubi.
b. Tingkatan
Umur
Dengan
menggunakan anggota keluarga sebagai tenga kerja, maka ada tingkatan umur yang beragam. Dalam keluargaBpk.
Ishak umumnya kedua anaknya masih
berusia remaja namun dalam menjalankan tugas tidak ada kendala. Namun, dengan
adanya tingkatan umur yang berbeda ini mengakibatkan ada beberapa kendala yang
dirasakan sebagai beban orang tua karena sikap anak yang masih muda yaitu untuk
mengerjakan sesuatu yang terasa berat diminta imbalan untuk membayarnya seperti
meminta uang saku
c. Tingkatan
Pendidikan
Tingkat
pendidikan seorang peternak sangat berpengaruh dalam suatu usaha peternakan.
Hal ini berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan yang berbeda antara orang
yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi atau yang mengikuti
pelatihan denganorang yang sama sekali tidak mengikuti pelatihan atau memiliki
tingkat pendidikan yang rendah. Karena apabila seorang memiliki tingkat
pendidikan lebih tinggi umumnya lebih cepat mengadopsi inovasi baru untuk
mengembangkan usahanya dibandingkan dengan orang yang memiliki tingkat
pendidikan yang rendah memiliki sikap menolak teknologi baru yang ditawarkan
untuk keberlanjutan usaha yang dijalankan sehingga cara beternak yang dilakukan
selalu sama saja secara turun temurun. Dalam sistem usaha peternakan lahan
kering miliki bapak Ishak terlihat belum ada satu teknologi yang digunakan
untuk mengembangkan usaha peternakan miliknya seperti melakukan kawin buatan
(IB) oleh instansi peternakan atau pengelolaan pakan untuk meningkatkan
kualitas pakan yang rendah seperti melakukan amoniasi ataupun mengawetkan bahan
pakan ketika musim hujan dimana pada saat itu produksi hijauan yang cukup
tinggi.
3.2.2
Usaha Tani/Ternak
Dalam usaha peternakan rakyat milik
bapak Ishak Henokatu ada beberapa
alternatif yang dilakukan untuk memanfaatkan sumber daya yang ada guna memaksimumkan
pendapatan usaha tani/ternaknya. Faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha
tani/ternak milik bapak Baltazar Mau adalah:
a. Jenis
dan Skala Usaha
Usaha
tani/ternak milik bapak Ishak merupakan sistem terpadu dimana bapak Ishak
menghasilkan beberapa jenis komoditi dari usaha yang dijalankan serta selalu
mengintegrasikan ternak dengan kegiatan pertanian lain yang ada di sekitarnya. Usaha
tani yang di lakukan bapak Ishak
melakukan penanaman tanaman pangan seperti jagung,kacang tanah dan ubi kayu juga
pakan seperti lamtoro dan rumput gajah ,tanaman umur panjang kemiri,sedangkan
dalam bidang peternakan dihasilkan ternak sapi siap potong dan ternak babi siap
potong. Dari tanaman pangan yang ditanami ada usaha pengembangan dari sang
istri untuk membuat kerupuk ubi sehingga dapat meningkatkan harga jual ubi kayu
tersebut.
Skala
usaha yang dilakukan dalam keluarga ini masih bersifat skala rumah tangga
sehingga jumlah yang dihasilkan tidak terlalu besar dengan ciri-ciri:
mengkonsumsi sebagian besar usaha taninya dan yang dijual sedikit, input yang
dibeli sedikit, lebih banyak menggunakan tenaga keluarga dan mengelola
usahataninya secara tradisional sehingga perubahannya lamban serta beroperasi
berdasar keputusan karena kebutuhan mendesak. Pada usaha pertanian dilakukan
pemanenan 2 bulan sekali (kacang tanah) dan ubi kayu dipanen setahun sekali.
Usaha dalam bidang pertanian ini dilakukan pada saat musim hujan saja karena
daerah di desa Oeletsala merupakan daerah lahan kering dimana lahan pertanian
yang diusahakan tanpa penggenangan lahan garapan. Sedangkan untuk usaha
peternakan dilakukan pada saat peternak sudah memiliki modal untuk membeli
bibit.
b. Sistem
Budidaya
Dalam
usaha peternakan milik keluarga bapak Ishak terdapat sistem integrasi tanaman
dan ternak(sistem terpadu ). Sistem integrasi yang terjadi yaitu sistem Tumpang
sari yaitu jagung,labu di tanam bersamaan lamtoro pada satu lubang
,sedangkan saat pemanenan usaha pertanian maka limbah yang dihasilkan seperti
limbah kacang tanah, limbah jagung, dan limbah ubi kayu diberikan pada ternak
sebagai sumber pakan. sedangkan kontribusi ternak untuk usaha pertanian yaitu
dengan pemanfaatan feses ternak sebagai pupuk organik yang ditaruh dalam lubang
untuk penanaman tanaman pangan.
c.Kegiatan dari
Setiap Jenis Usaha
Dalam suatu tani/ternak
milik bapak Ishak ada beberapa kegiatan yang telah dilakukan setiap hari.
Beberapa kegiatan tersebut diantaranya adalah:
a. Pemberian
pakan
Pemberian pakan umumnya
dilakukan oleh anak-anak pada sore hari pada jam 3 sore karena pada pagi hari
anak-anak harus berangkat ke sekolah. Pengambilan pakan diambil di kebun
(lamtoro, turi, rumput serta rumput alam).
b. Penanaman
tanaman pagan dan Hijauan Makanan Ternak (HMT)
Penanaman dilakukan
pada saat musim hujan bersamaan dengan penanaman tanaman pangan. Lahan yang di
tanami telah di bersihkan dengan menggunakan pestisida dan di bakar sehingga
pada saat musim hujan tersebut telah
siap untuk ditanami tanaman pangan seperti jagung, ubi kayu dan kacang tanah.
Selain itu, keluarga juga menanami beberapa pohon legum dan rumput unggul untuk
diberikan pada ternak seperti penanaman lamtoro, turi, dan king grass. Dalam
kegiatan penanaman ini semua anggota keluarga yang ada mengambil bagian
masing-masing untuk bekerja yaitu: tugas ibu menanam tanaman pangan, bapak
menanam HMT sedangkan anak-anak bekerja untuk membersihkan lahan (tofa).
c. Pemanenan
Kegiatan ini dilakukan
oleh semua anggota keluarga yaitu dengan menanen tanaman pangan untuk konsumsi,
untuk dijual dan untuk membagi hasil kepada tuan tanah 50:50 . Sedangkan king
grass dan HMT serta rumput liar yang tumbuh di dalam kebun dijadikan bahan
pakan untuk ternak sapi.
d. Membuat
kerupuk ubi dan menjual hasil tanaman pangan
Untuk meningkatkan
harga jual ubi kayu, maka sang istri berupaya untuk membuat kerupuk ubi dari
hasil kebun yang dimiliki. Pembuatan kerupuk ubi dilakukan pada malam hari dan
jumlah maksimum yang didapatkan yaitu sejumlah 400 lembar. Selain itu, kacang
tanah yang dimiliki dijual di pasar bersamaan dengan menjual kerupuk ubi.
Penjualan ini dilakukan oleh sang ibu di pasar Oeba dengan harga kerupuk ubi 5
lembar Rp. 2.000,- sedangkan untuk harga kacang tanah seharga Rp. 5.000 dalam 1
mok. Sedangkan untuk transportasi sang ibu bersama-sama dengan keluarga lain
menyewa ojek dengan harga pulang pergi sebesar Rp. 10.000,-.
3.2.3
Pendapatan Usaha Tani
Dalam suatu usaha tujuan utama yang
diinginkan adalah mendapatkan keuntungan setinggi-tingginya dengan menggunakan
biaya produksi serendah-rendahnya. Dalam usaha peternakan milik bapak Ishak ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai pendapatan dari usaha yang
ditekuni:
a.
Biaya Produksi Usaha
Peternakan
Menurut
Mulyadi (1999 : 8 ) dalam arti luas biaya adalah : pengorbanan sumber ekonomis,
yang di ukur dalam satuan uang, yang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi
untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam arti sempit diartikan sebagai pengorbanan
sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva yang di sebut dengan istilah harga
pokok, atau dalam pengertian lain biaya merupakan bagian dari harga pokok yang
dikorbankan di dalam suatu usaha untuk memperoleh penghasilan. Sedangkan produksi adalah kegiatan perusahaan untuk
menghasilkan barang atau jasa dari bahan – bahan atau sumber
– sumber produksi dengan tujuan untuk di jual lagi.
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa biaya produksi adalah semua pengeluaran yang diperlukan
untuk menghasilkan produk yang dinilai dengan uang atau dengan pengertian lain
biaya produksi adalah besarnya nilai pengeluaran (Suherman, 1991). Biaya
produksi dibagi 2 yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable
cost).
1.
Biaya tetap (fixed
cost)
Biaya
tetap adalah biaya yang dikeluarkan untuk beberapa kali proses produksi bahkan
harus dikeluarkan walaupun tidak berlangsung proses produksi. Dalam kasus milik
bapak Baltasar Mau maka biaya tetap yang dikeluarkan adalah:
Ø
Biaya penyusutan
Biaya
penyusutan terdiri dari penyusutan kandang dan penyusutan peralatan. Dalam
perjalanan usaha beternak bapak Ishak Nenokatu belum pernah mengeluarkan biaya
penyusutan. Biaya penyusutan seharusnya selalu diperhitungkan agar peternak
tidak merasa kerugian akibat pengeluaran biaya penyusutan.
Ø Potongan
Kas
Potongan
kas yaitu suatu kewajiban yang harus dibayar oleh anggota kelompok tani ternak
“NIJ BAKI” saat melakukan penjualan produk dari kelompok tani. Namun potongan
ini tidak diperhitungkan ketika bapak Ishak menjual produk dari usaha pribadi.
2.
Biaya Tidak Tetap (variable
cost)
Biaya variabel adalah biaya operasional artinya biaya yang
berubah tergantung pada besar kecilnya produksi yang dihasilkan. Biaya tidak
tetap meliputi biaya variabel yang teratur setiap hari seperti pakan dan biaya
variabel yang tidak teratur setiap hari seperti obat-obatan, listrik, gaji, IB,
perbaikan, transportasi dan lain-lain (Prawirokusumo, 1990).
Pada peternakan sapi rakyat di
kelompok tani ternak “NIJ BAKI” milik bapak Ishak Henokatu faktor produksi
tenaga kerja keluarga peternak merupakan sumbangan keluarga pada produksi
peternakan dan tidak pernah dinilai dengan uang. Secara ekonomis, tenaga kerja
merupakan suatu faktor produksi dan bagian dari biaya dalam suatu usaha. Usaha
peternakan yang demikian selalu berskala kecil, bersifat sederhana dan
tradisional, walaupun demikian pengalaman beternak yang cukup lama akan
memberikan informasi pada tujuan beternak yaitu memberikan nilai tambah bagi
kehidupannya. Dengan kata lain,perhitungan biaya variabel tidak di hitung
seperti tenaga kerja, pakan dan pembuatan kandang sehingga apabila dianalisis
pendapatannya maka bapak Baltazar mau mengalami keuntungan.
b.
Pendapatan Peternak
Jumlah penerimaan yang akan diperoleh
dari suatu proses produksi dapat ditentukan dengan mengalikan jumlah hasil
produksi dengan harga produk bersangkutan pada saat itu (Riyanto, 1984).
Hernanto (1991) menyatakan bahwa penerimaan usaha tani (farm receipts) sebagai
penerimaan dari semua sumber usaha tani yang meliputi jumlah penambahan
investasi dan nilai penjualan hasil serta nilai penggunaan yang dikonsumsi
rumah tangga.
Sesui hasil survei yang di lakukan
sumber pendapatan Ishak Henokatu berasal 2 sumber usaha yaitu dari usaha
penggemukan ternak sapi kelompok tani ternak “NIJ’ BAKI” dan dari usaha pribadi
yang meliputi penjualan ternak babi, sapi, kerupuk ubi, dan kacang tanah.
Namun, pada usaha kelompok tani ternak bapak Ishak harus membagi pendapatan
yang diperoleh degan melakukan pembagian 70:30 dimana 70% untuk peternak dan
30% untuk potongan kas. Dengan pendapatan dari hasil usaha sendiri maka bapak Ishak
Henokatu tidak terlalu bergantung pada keuntungan dari usaha penggemukan sapi
kelompok. Selain itu, hasil panen tanaman pangan dari kebun sewa dapat
dijadikan makanan sehari-hari dan mengurangi biaya pengeluaran untuk kebutuhan
hidup pokok.
c.
Pemanfaatan Pendapatan
Pendapatan yang telah diperoleh
peternak masih merupakan pendapatan kotor. Sehingga untuk mendapatkan
pendapatan bersih maka nilai dari pendapatan kotor dikurangi dengan biaya
produksi. Apabila peternak sudah mendapatkan pendapatan bersih (keuntungan)
maka peternak selanjutnya akan memanfaatkan keuntungan yang ada untuk memenuhi
seluruh kebutuhan rumah tangga.
Bapak Ishak Henokatu memanfaatkan
keuntungan yang diperoleh untuk kebutuhan hidup pokok dan digunakan untuk biaya
anak sekolah. Pentingnya pendidikan bagi masyarakat pedesaan membuat orang tua
(Bapak Henokatu) menyimpan uang sebagai simpanan untuk biaya pendidikan anak
sekolah. Selain itu, salah satu kegiatan yang paling umum dilakukan oleh
masyarakat pedesaan NTT adalah pemotongan ternak untuk acara adat di dalam desa.
Namun hal ini tidak dihiraukan oleh peternak desa karena merupakan salah satu
kegiatan adat yang harus untuk dipenuhi.
BAB
IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Sesui
hasil dan pembahasan dari praktikum yang
dilakukan di Desa Oeletsala dalam kelompok tani ternak “NIJ BAKI” dengan
melakukan wawancara dengan bapak Ishak Henokatu maka diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1.
SDM yang digunakan sebagai tenaga kerja adalah
seluruh anggota keluarga yang ada dengan keragaman umur dan tingkat pendidikan.
2.
Usaha tani ternak yang
ditekuni oleh keluarga Ishak Henokatu adalah usaha pertanian meliputi penjualan
kerupuk ubi dan kacang tanah, serta usaha peternak dengan penjualan ternak ayam,
babi dan ternak sapi.
3.
Pendapatan usaha milik
bapak Ishak Henokatu diperoleh dari 2 sumber yaitu dari usaha kelompok tani
ternak dan usaha pribadi. Namun dalam usaha kelompok bapak Mau harus memberikan
pendapatan 30% ke dalam kas kelompok. Sedangkan untu pemanfaatan pendapatan
meliputi memenuhi kebutuhan hidup pokok, biaya anak sekolah dan sebagai
simpanan. Selain itu, kegiatan adat yang dilakukan di masyarakat pedesaan juga
sudah dilakukan tanpa memperhitungkan kerugian usaha yang dijalankan.
4.2 Saran
Ada
beberapa saran yang dapat diberikan usaha tani ternak yang di lakukan oleh
bapak Ishak Henokatu agar dapat
meningkatkan keuntungan dari usaha yang dijalankan yaitu
a. Peternak
harus bisa mengoptimalkan penggunaan
sumber daya lahan kering yang ada (manusia, ternak, lahan, dan pakan) sehingga
keuntungan yang didapatkan mengalami peningkatan.
b. Peternak
dapat melakukan kegiatan yang telah diberikan atas masalah yang dimiliki dari
kegiatan usaha.
DAFTAR PUSTAKA
Puspadi,
Ketut., Yohanes G.B., Sri Hastuti, I Made Wisnu W., Prisdiminggo, Kuku Wahyu
W., Sasongko WR. Mashur, 2004. Laporan Pemahaman Pedesaan Secara
Partisipatif di Wilayah Poor Farmer Lombok Timur. Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian NTB.
http://epetani.deptan.go.id/budidaya/teknologi-penggemukan-sapi-dengan-sistem-dikandangkan-meningkatkan-pertambahan-berat-badan-
Diakses pada tanggal 18-06-2014
http://ternaktropika.ub.ac.id/index.php/tropika/article/view/113
Diakses pada tanggal 15-06-20124
http://www.scribd.com/doc/41165511/an-Usaha-Ternak-Sapi-Potong Diakses
pada tanggal 15-06-2014
LAMPIRAN
Daftar
Pertanyaan:
1.
Siapa nama bapak dan
ibu sebagai orang tua dalam keluarga?
2.
Bapak mempunyai
beberapa orang anak dan siapa nama mereka?
3.
Berapa anak – anak yang
sekolah?
4.
Berapa usia bapak dan
mama?
5.
Kalau boleh tahu
bagaiman pendidikan bapak dan mama?
Apakah bapak pernah mengikuti pelatihan yang dibuat pemerintah?
6.
Berapa
besar luas lahan pekarangan rumah bapak ini?
7.
Usaha
tani ternak apa saja yang bapak usahakan di lahan yang
ada dirumah bapak ini?
8.
Berapa jumlah ternak
sedang bapak usahakan sekarang?
9.
Apakah ternak di
kandangkan ataukah di gembalakan di kebun hijauan?
10. Apakah
bapak menanam HMT untuk ternak yang bapak usahakan?
11. Jika
menanam tanaman apa saja yang bapak tanam di kebun HMT tersebut?
12. Kegiatan
usaha apa saja yang bapak lakukan?
13. Berapa
harga bibit yang bapak beli di pasar dan berapa harga jual dari sapi yang sudah
digemukkan?
14. Berapa
lama bapak menggemukan ternak sapi?
15. Untuk
pemberian air minum bagaimana cara pemberiannya?
16. Apakah
sering terjadi kekurangan air dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan
air?
17. Di
setiap rumah terlihat dilakukan pembuatan kerupuk ubi. Apakah bapak juga
melakukan usaha pembuatan kerupuk ubi?
18. Berapa
jumlah kerupuk ubi yang dapat di buat dalam 1 hari dan harga dari kerupuk
tersebut?
19. Dimana
kerupuk dijual dan bagaimana proses pemasarannya?
20. Dalam
tanah yang disewa, tanaman apa saja yang ditanam?
21. Dari
semua jenis tanaman yang ditanam apakah ada hasil panen yang dijual oleh
keluarga?
22. Kira-kira
berapa harga dan bagaimana cara penjualannya di pasar?
23. Selain
ternak sapi apakah bapak juga beternak untuk usaha sendiri?
24. Ternak
apa saja yang dipelihara dan kegiatan usaha kecil-kecilan apa yang dilakukan?
25. Berapa
harga bibit ternak dan berapa harga jual dari setiap jenis komoditi yang diusahakan?
26. Apakah
bapak pernah melakukan pemotongan sapi atau ternak lain untuk kegiatan adat?
POTRET KEGIATAN
PRAKTIKUM
Kegiatan
Wawancara
|
Palungan
untuk tempat pakan
|
Pemberian
Pakan
|
Konstruksi
Kandang Sapi milik Kelompok Tani Ternak
|
Kondisi
Kandang Sapi milik Pribadi
|
Kondisi
Kandang Sapi milik Kelompok Tani Ternak
|
Penjelasan tentang
BalasHapuskarakteristik dan sistem produksi
Konsep produksi dan produktivitas
Konsep produktivitas primer dan produktivitas sekunder peternakan lahan kering.
SITUS SLOT, SABUNG AYAM, & CASINO 2021 TERPERCAYA PROMO DEPOSIT PULSA TANPA POTONGAN !!
BalasHapusBandar Togel Terpercaya
SITUS TOGEL TERBAIK
AGEN TOGEL TERBAIK 2021
Bandar Togel Indonesia
Situs Agen Togel Terbaik
SITUS TOGEL DEPOSIT PULSA
Banyak jackpot Menanti Anda !
Gabung sekarang di MBO128 AGEN online terpercaya
BONUS NEW MEMBER 15%
Bonus Harian 10%
Minimal Dp 10Rb
DEPOSIT PULSA TANPA POTONGAN !!
Yuk Buruan Gabung Sekarang Di MBO128 Situs Slot Online Terpercaya 2021
Banyak Permainan yang Mudah Menang loh..
Untuk pendaftaran bisa langsung Klik link berikut :
DAFTAR TOGEL ONLINE
Minimal DEPOSIT Rp.25.000
Minimal TARIK DANA Rp.50.000
KONTAK :
WhastApp: 0852-2255-5128